Banyak orang
hidup untuk membuktikan keberadaan dirinya sendiri, bahwa dia orang yg ekstra
cerdas, atau bahwa dia orang yg multi talenta, atau bahwa dia bisa menjadi
orang yg sangat kaya, atau bahwa dia orang yg berpengaruh dan berkuasa, dan
pembuktian2 lainnya.
Manusia
menetapkan cita2nya semaunya, mengejar ambisinya sekehendak hatinya, menempuh
jalannya sesukanya, dan menjalani hidup sepuasnya. Tak banyak yg menyadari
bahwa kita ada di dunia ini karena Sang Sutradara telah menggariskan sebuah
peran bagi kita dalam Skenario Agung-Nya. Kita akan menerima upah jika
menjalankan peran itu dengan baik; sebaliknya hidup kita tak banyak berarti
bila kita keluar dari peran itu.
Mari kita lihat
dan renungkan: apakah tujuan hidup dari "Manusia Terbesar yg Pernah
Hidup"?
π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄
Ketika YESUS
KRISTUS datang ke dalam dunia, IA berkata kepada BAPA-Nya:
"Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki - tetapi Engkau telah menyediakan tubuh
bagi-Ku (untuk dipersembahkan). Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: "Sungguh, ini Aku, datang untuk
melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, untuk menggenapi apa yg sudah tertulis
tentang Aku dalam gulungan Kitab." (Ibr.10:5-7).
Jadi YESUS datang
ke dunia ini "hanya semata-mata" untuk memenuhi apa yg sudah
dituliskan dalam Kitab Suci mengenai Diri-Nya. Dia tidak punya ambisi pribadi,
keinginan sendiri, agenda terselubung, dll.
DIA menyadari
sepenuhnya bahwa tubuh hidup yg disediakan BAPA bagi-Nya adalah persembahan terbaik
yg dapat IA berikan kepada BAPA-Nya.
π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄
Kitab Matius
adalah salah satu catatan terlengkap tentang bagaimana kehidupan dan pelayanan
YESUS menggenapi nubuatan para nabi dalam Kitab Suci:
π Matius
1:23 : lahir dari anak dara
π Matius
2:6 : lahir di Betlehem
π Matius
2:15 : mengungsi ke Mesir
π Matius
2:18 : pembunuhan bayi2
π Matius
2:23 : disebut orang Nazaret
π Matius
3:3 : ada yg mempersiapkan jalan bagi Dia
π Matius
4:15-16 : daerah awal pelayanan Yesus
π Matius
8:17 : menanggung penyakit
π dan
ayat2 lain di pasal2 berikutnya (pasal 12, 13, 21, dan 26).
Jadi hidup-Nya
sudah dirancang dan diatur sepenuhnya oleh BAPA melalui nubuatan para
nabi2-Nya.
Bukankah hidup
kita tidak mungkin lebih baik dari DIA?
Bukankah kita ada
murid2-Nya yg harus meneladani Sang Guru?
Bukankah TUHAN
sudah menyatakan tujuan hidup kita dengan sangat jelas melalui Firman-Nya?
π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅
Rasul Paulus
mengikuti teladan TUHAN YESUS. Ia menetapkan tujuan hidupnya dengan benar
berdasarkan keyakinannya yg kuat akan kebenaran nubuatan2 dalam Kitab Suci dan
pentingnya penggenapan nubuatan itu melalui hidupnya sendiri:
"Jadi
ambisiku selama ini adalah memberitakan INJIL, tapi bukan di tempat2 dimana nama
KRISTUS sudah dikenal orang, supaya aku tidak membangun di atas dasar yg sudah
diletakkan orang lain, melainkan aku akan melakukan pemberitaan INJIL itu
dengan prinsip berdasarkan nubuatan dalam kitab Yesaya 52:15 ini:
"Mereka yg
belum pernah diberitakan tentang DIA akan melihat DIA, dan mereka yg belum
pernah mendengar tentang DIA akan mengerti/mengenal-NYA." (Rom.15:20-21).
Itu sebabnya
dengan sangat giat Paulus melakukan perjalanan misi dari kota ke kota, dari
provinsi ke provinsi, dari pulau ke pulau, melintasi lautan hingga mencapai dua
benua. Dia mencari tempat2 baru yg belum pernah dilayani dan dia memberitakan
Injil di sana dengan penuh semangat, penuh keberanian, dan penuh kuasa. Tak ada
halangan apapun yg bisa menghentikan dirinya. Tak ada hasil apapun yg bisa
memuaskannya. Sebelum nubuatan TUHAN itu digenapi sepenuhnya, ia akan terus
bekerja.
π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄
Kita masih punya
banyak "hutang" atas Sulawesi. Kita bersyukur buat apa yg sudah TUHAN
lakukan melalui kita sampai sejauh ini, tapi kita masih jauh dari selesai.
Tugas masih sangat banyak karena nubuatan dalam Kitab Suci berbicara tentang
kota2 sunyi, desa2 Kedar, pulau2 yg jauh, ujung2 bumi, dan suku2 terabaikan.
Masih sangat
banyak suku dan kota dan desa dan pulau yg belum diduduki. Masih dibutuhkan
sangat banyak pekerja (goers) dan pengutus (senders) untuk mempercepat
penyelesaian tugas mulia ini. Itu sebabnya mari terus berdoa untuk tiap
pelayanan mahasiswa yg "berdarah misi" di Indonesia supaya mereka
menjadi lumbung penghasil pekerja misi suku. Mari juga berdoa untuk para alumni
pelayanan mahasiswa yg sudah tersebar kemana-mana supaya mereka mau berkomitmen
untuk ambil bagian signifikan sebagai pengutus.
Mari percaya
bahwa janji TUHAN akan digenapi untuk frontier mission ini, yaitu: "Pada
waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang
dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih
kepadamu, dan kekayaan bangsa2 akan datang kepadamu." (Yes.60:5).
π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅π΄π΅
Jadi, apakah
ambisi hidupmu?
Samakah dengan
ambisi TUHAN-mu?
Penulis: Henry P.